Ikan Oncorhynchus Keta Salmon merupakan ikan salmon yang menjadi bahan utama dari produk suplemen kesehatan AFC seperti Salmon Ovary Peptide (SOP Subarashi), Salmon Ovary Peptide (SOP 100+), Utsukushhii dan Serum Wajah Sensei Suru.
Sebelum membahas lebih jauh tentang Ikan Onchorhynchus Keta Salmon, ada baiknya kita membahas dulu tentang ikan salmon secara umum dan jenis jenis nya.
Ikan Salmon atau dalam bahasa Indonesia disebut juga “ikan salem” adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Ikan lain yang berada dalam satu famili dengan salmon adalah Trout. Perbedaan kedua jenis ikan tersebut yaitu ikan salmon bermigrasi (hidupnya selalu berpindah-pindah tempat), sedangkan ikan trout hidupnya menetap. Ikan salmon dapat ditemukan di perairan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Secara umum, ikan salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Ikan salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali lagi ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa ikan salmon selalu kembali ke tempat dia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian tetapi mengapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri sampai dengan sekarang.
Ikan salmon hidup berkoloni. Mereka akan kembali ke perairan air tawar yang mengalir (sungai) untuk berkembang biak. Metode navigasinya mungkin dilakukan dengan indra penciuman. Setengah dari jumlah ikan salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah berkembang biak.
Sebelum menaruh telur, ikan salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah yang dapat mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8 meter persegi.
Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen. Kematian yang tinggi biasanya terjadi pada tahap ini, yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia.
Warna telur ikan salmon bervariasi dari oranye hingga merah. Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati salmon betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur. Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Ikan salmon betina dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis. Ikan salmon akan mati kelelahan segera setelah bertelur.
Ikan salmon muda yang telah menetas akan menetap di perairan air tawar tempat dia dilahirkan selama 3 tahun sebelum dia bermigrasi ke laut. Pada masa tersebut, ikan salmon ini akan berwarna keperakan. Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur yang selamat mencapai tahap ini.
Ikan salmon akan menghabiskan waktu 1 hingga 5 tahun sebelum mencapai usia kematangan seksual. Setelah itu ikan salmon dewasa akan kembali ke tempat kelahirannya untuk berkembang biak. Dalam proses menuju ke arah itu, beberapa jenis ikan salmon akan mengembangkan taring dan warna tubuhnya akan menjadi gelap.
Jarak perjalanan yang dilakukan ikan salmon sangat menakjubkan. Mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 m dari laut menuju ke tempat mereka dilahirkan. Selama berada di air tawar dan muara, ikan salmon muda memakan serangga, amphipoda, dan crustacea. Ketika sudah dewasa, mereka akan memakan ikan kecil.
Jenis Ikan Salmon di Dunia
Secara garis besar, ikan salmon dapat dibedakan menjadi dua tipe berdasarkan asal lautan dimana mereka hidup yaitu salmon pasifik (Oncorhynchus) dan salmon atlantik (Salmo). Beberapa jenis salmon pasifik di antaranya yaitu Salmon King, Coho, Sockeye, Chum, Pink dan Masu.
Beragam jenis ikan salmon di dunia yaitu :
Ikan Salmo Salar Linnaeus Salmon (Atlantic Salmon/Salmon Atlantik)
Sesuai namanya, ikan Salmo Salar Linneus Salmon (Salmon Atlantik) ini berasal dari Lautan Atlantik Utara, lebih tepatnya dari perairan New England hingga Skandinavia. Species ini merupakan satu-satunya jenis ikan salmon yang hidup di samudera Atlantik dan berkembang biak di bagian utara sungai di kedua pantai Samudra Atlantik.
Ikan Oncorhynchus Keta Salmon (Chum Salmon/Dog Salmon)
Ikan Oncorhynchus Keta Salmon sering dijuluki “Chum Salmon/Dog Salmon” karena ikan salmon Chum jantan akan mengembangkan gigi/taring mereka selama proses pembuahan. Tidak hanya itu, terdapat ciri tersendiri yang bisa Anda temukan pada ikan salmon Chum yaitu warna ungu yang menyerupai lebam yang terdapat pada bagian badannya.
Spesies ini memiliki jangkauan geografis terluas dari semua spesies Salmon Pasifik yaitu mulai dari Pasifik timur di utara Sungai Mackenzie di Kanada sampai ke selatan Sungai Sacramento di California dan di Pasifik barat dari Sungai Lena di Siberia sampai ke pulau Kyushu di Laut Jepang.
Ikan Salmon jenis Oncorhynchus Keta inilah yang menjadi bahan utama dari produk Suplemen Kesehatan AFC baik Salmon Ovary Peptide (SOP Subarashi), Salmon Ovary Peptide (SOP 100+), Utsukushhii dan Serum Wajah Sensei Suru.
Ikan Oncorhynchus Tshawytscha Salmon (Salmon King/Chinook Salmon)
Ikan Oncorhynchus Tshawytscha Salmon dikenal sebagai Salmon King (Salmon Raja), Salmon Blackmouth atau “Chinook” (Chinook artinya Raja). Chinook Salmon adalah spesies yang terbesar dari semua salmon Pasifik, dan bobotnya sering melebihi 14 kg. Chinook Salmon dapat ditemukan di utara Sungai Mackenzie dan Kugluktuk di Arktik Kanada tengah sampai ke selatan pantai California Tengah. Species ini juga dikenal sebagai Spring Salmon (Salmon Musim Semi) di British Columbia.
Ikan Oncorhynchus Gorbuscha Salmon (Pink Salmon/Humpback Pink Salmon)
Ikan Oncorhynchus Gorbuscha Salmon memiliki tubuh yang berwarna pink (merah muda), dengan bagian punuk agak menonjol (“Humpback” – punggungnya bungkuk). Pink Salmon juga dikenal sebagai “Humpies” di tenggara dan barat daya Alaska.
Species ini dapat ditemukan di Pasifik barat dari Sungai Lena di Siberia sampai ke Korea serta dapat ditemukan juga di seluruh Pasifik utara dan di Pasifik timur dari Sungai Mackenzie di Kanada hingga California utara, biasanya di aliran pantai yang lebih pendek. Pink Salmon merupakan spesies Salmon Pasifik terkecil, dengan berat rata-rata dari 1,6 hingga 1,8 kg.
Ikan Oncorhynchus Nerka Salmon (Sockeye Salmon/Red Salmon)
Ikan Oncorhynchus Nerka Salmon memiliki nama lain “Red Salmon” (Salmon Merah) karena tubuhnya yang berwarna merah terang. Spesies ini dapat ditemukan di Pasifik timur dari Bathurst Inlet di Arktik Kanada hingga Sungai Klamath di California, dan di Pasifik barat dari Sungai Anadyr di Siberia hingga pulau Hokkaidō utara di Jepang.
Meskipun sebagian besar ikan salmon Pasifik dewasa memakan ikan kecil, udang, dan cumi-cumi, namun Sockeye Salmon memakan plankton yang mereka saring melalui alat penyapu insang nya.
Ikan Oncorhynchus Kisutch Salmon (Coho Salmon/Silver Salmon)
Ikan Oncorhynchus Kisutch Salmon juga dikenal sebagai salmon perak (Silver Salmon) karena mereka tidak mampu dengan cepat mengubah warna tubuh nya ketika menuju sungai untuk berkembang biak. Spesies ini ditemukan di seluruh perairan pesisir Alaska dan British Columbia sampai ke selatan California Tengah (Monterey Bay). Sekarang ini ikan Coho Salmon juga dapat ditemukan di sungai Mackenzie meskipun jarang.
Ikan Oncorhynchus Masou Salmon (Masu Salmon/Cherry Salmon)
Ikan Oncorhynchus Masou Salmon dapat ditemukan di Samudra Pasifik barat di Jepang, Korea, dan Rusia.
Manfaat Ikan Salmon
Ikan salmon merupakan hewan yang memiliki beragam manfaat dan sering diburu oleh orang. Pasalnya, dari ribuan jenis ikan, yang paling banyak mengandung nilai gizi dan sangat bermanfaat bagi tubuh adalah ikan salmon.
Ikan salmon kerap ditemui pada makanan Jepang seperti sushi dan sashimi. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih memberikan sensasi tersendiri saat menyantap ikan ini.
Ikan salmon juga dikenal akan kandungan Omega 3 dan 6 yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan tubuh. Salmon tidak hanya memiliki asam lemak omega-3, EPA dan DHA, tetapi juga mengandung banyak vitamin dan mineral lainnya.
Meskipun mengalami peningkatan kebutuhan dari sisi konsumsi, ikan salmon merupakan jenis ikan yang tergolong baru yang masuk ke Indonesia. Hal itu tentu saja tidak sama seperti di negara Eropa, Amerika maupun Jepang yang sudah sering menjadikan ikan salmon sebagai bahan pangannya.
Bagaimanapun juga harga ikan salmon yang relatif mahal turut berperan menjadikan peminat dari ikan ini masih terbatas di pada kalangan menengah ke atas saja di Indonesia. Bukan hanya tampilannya yang cantik, cita rasa salmon pun sangat lezat sekalipun disantap mentah-mentah. Apalagi ikan salmon asal Norwegia sebagai salah satu negara pengekspor hasil laut terbesar di dunia.
Ikan Oncorhynchus Keta Salmon pada Suplemen Kesehatan AFC
Ikan Oncorhynchus Keta Salmon yang digunakan sebagai bahan utama dari suplemen kesehatan AFC adalah Ikan Chum Salmon yang hidup di perairan Hokkaido Utara. Dulu ikan ini sempat langka di Jepang karena sering diburu oleh manusia.
Lebih dari 100 tahun yang lalu di Jepang kuno, pada jaman Meiji, Nelayan Ryoshi diperintahkan oleh kaisar untuk mengumpulkan Ikan Oncorhynchus Keta Salmon yang berada di samudera paling berbahaya di Jepang.
Pada zaman itu, ikan Oncorhynchus Keta Salmon ini hanya dikonsumsi oleh Permaisuri dan Kaisar saja. Mereka tidak mengkonsumsinya sebagai makanan tapi lebih sebagai obat-obatan, karena ikan Oncorhynchus Keta Salmon dikenal mempunyai kemampuan Penyembuhan Misterius serta untuk Kecantikan dan Panjang Umur (Awet Muda).
Akibat ekstrimnya sinar matahari dan tingkat air garam yang tinggi, menyebabkan luka dan pembengkakan pada tubuh para nelayan Ryoshi. Karena penasaran kemudian mereka mencoba Ikura dari Ikan Oncorhynchus Keta Salmon pada peradangan di tubuh mereka.
Yang mengejutkan, luka dan peradangan mereka sembuh dengan cepat dan tidak meninggalkan bekas luka sama sekali. Akhirnya sejak saat itu, Ikura dari Ikan Oncorhynchus Keta Salmon menjadi sangat berharga dan langka.
Nelayan Ryoshi tidak akan menjualnya walau dengan harga tinggi. Setelah turunnya Era Meiji, Ikan Oncorhynchus Keta Salmon menjadi sangat populer di kalangan atas Jepang yang ingin memiliki umur panjang dan awet muda.
Kandungan utama dari Salmon Ovary Peptide SOP Subarashi, Salmon Ovary Peptide SOP100+ dan Sensei Suru adalah selaput pembungkus telur pada ikan Oncorhynchus Keta Salmon betina (selaput tipis transparan berwarna biru keunguan yang menutupi telur pada gambar di bawah ini).
Selaput pembungkus telur ikan salmon ini sering disebut dengan istilah plasenta Salmon (padahal sebenarnya ikan salmon tidak memiliki plasenta). Disebut demikian karena kandungan yang dimiliki nya hampir mirip bahkan lebih bagus daripada plasenta manusia maupun mamalia. Karena itu suplemen kesehatan SOP Subarashi dan SOP 100+ ini sering disebut Marine Placenta.
Sedangkan kandungan utama dari Utsukushhii dan Sensei Suru adalah Salmon Milt dari ikan Oncorhynchus Keta Salmon jantan. Salmon milt itu adalah sperma dari ikan salmon (cairan berwarna putih yang digunakan untuk membuahi telur pada gambar di bawah ini).
SOP 100+ dan SOP Subarashi hanya mengandung Salmon Ovary Peptide (SOP) dan Utsukushhii mengandung Salmon DNA. Sedangkan Sensei Suru memiliki kandungan dari gabungan Salmon Ovary Peptide (SOP) dan Salmon DNA sekaligus.